
Beberapa hari ini gua develop aplikasi berbasis laravel dengan Bahasa PHP. Gua
kolaborasi sama orang-orang yang ngerti sama network security. Gua baru tahu
kalau ada beberapa hal yang menurut beberapa "tutorial" dan "course" aman,
ternyata ga terlalu bisa dibilang aman.

Cara koding request handling yang diterapin seperti di snippet 1 yang diajarin
pada beberapa "course" dan "tutorial", ternyata ga terlalu aman. Teknik koding
ini bisa dijebol jika request mengalami sabotase saat pengiriman.

```php
<?php

namespace App\Http\Controllers;

use App\Http\Requests\TestRequest;

class TestController extends Controller
{
  public function handleUnsafePost1(TestRequest $request)
  {
    $data = $request->post();
    return response()->json([
      'meta' => [
        'code' => 200,
        'message' => 'OK'
      ],
      'data' => $data
    ], 200);
  }

  public function handleUnsafePost2(TestRequest $request)
  {
    $data = $request->all();
    return response()->json([
      'meta' => [
        'code' => 200,
        'message' => 'OK'
      ],
      'data' => $data
    ], 200);
  }

  public function handleUnsafePost3(TestRequest $request)
  {
    return response()->json([
      'meta' => [
        'code' => 200,
        'message' => 'OK'
      ],
      'data' => $request
    ], 200);
  }
}

```

<small>Snippet 1. Handle Unsafe request.</small>

Kode yang ada di snippet 1 itu sebenarnya sudah validasi request. Jika diuji
dengan metode blackbox, request validation akan jalan sebagaimana mestinya.
Inputan yang tidak sesuai dengan ketentuan di `TestRequest` akan terdepak ke
halaman sebelumnya.

Namun, kodingan ketiga method di snippet 1 ternyata bisa dijebol kalau kena
_intruder_. Walaupun validation `TestRequest` udah jalan di blackbox normal,
ternyata validation ga akan jalan saat kena serangan sabotase tadi. Detail
serangan yang dilakuin akan gua tulis di artikel selanjutnya. Kelemahan ini
jadi temuan saat audit keamanan kode saat ngadepin serangan.

Beruntungnya, dari Laravel telah menyediakan jalan lain, yang setelah pengujian
keamanan ternyata ga jebol. Class turunan dari `Request` telah menyediakan
method yang bisa digunain buat validasi, yaitu `validate`. Validasi data juga
bisa dilakuin di controller, tapi kodingan akan terlihat kurang rapi.

```php
<?php

namespace App\Http\Controllers;

use App\Http\Requests\TestRequest;
use Illuminiate\Http\Request;

class TestController extends Controller
{
  public function handleSafePost1(Request $request)
  {
    $valid = Validator::make($request->all(), [
      'title' => 'required|unique:posts|max:255',
      'body' => 'required',
    ]);

    if ($valid->fails())
      return redirect()->back();

    return response()->json([
      'meta' => [
        'code' => 200,
        'message' => 'OK'
      ],
      'data' => $valid->validated()
    ], 200);
  }

  public function handleSafePost2(TestRequest $request)
  {
    $data = $request->validated();

    return response()->json([
      'meta' => [
        'code' => 200,
        'message' => 'OK'
      ],
      'data' => $data
    ], 200);
  }
}

```

<small>Snippet 2. Handle Safe request.</small>

Jadi, sebenernya validation yang berjalan di class turunan `Request` itu hanya
ada di awal instantiate aja kalau request dijalankan secara normal. Tetapi ga
bisa handle saat data input dilempar ke controller, sehingga perlu di-validate
lagi saat ada di controller. Mungkin di post selanjutnya akan gua tulis
kronologi sabotase yang digunakan. Dank je well!


The request and its validation on Laravel.

Laravel, Request, dan Validation


Akhirnya gua bisa ngeluangin waktu buat nge-refaktor web ini! Hampir aja repo 
ini gua kategorikan sebagai "abandoned project" lagi kalau gua bener-bener gak 
ngeluangin waktu. Padahal, gua bikinnya cukup effort buat melajarin parsing 
**mdx** ke react element. Ya, mungkin tech decission-nya cukup sulit kali,
makanya effort-nya kerasa banget.

Gua refaktor semua lini web ini jadi pake tailwind. Jujur, gua sekarang lebih 
nyaman pake tailwind daripada component-component yang udah jadi. Gua serasa 
lebih berkuasa buat customize tampilannya jadi kaya yang gua inginkan. Hasil 
refaktor dan redesign gua attach di gambar 1 dan gambar 2. Desain ini gua buat 
fully inspired by [enji.dev](https://enji.dev), tapi dengan banyak modifikasi.

<MDXImage
  src={"/post-images/refactor-commit-dan-skripsi/home-before-after.png"}
  alt={"Gambar 1. Tampilan halaman profile. Atas: sebelum refaktor, bawah: setelah refaktor dan redesign."}
/>

<MDXImage
  src={"/post-images/refactor-commit-dan-skripsi/blog-before-after.png"}
  alt={"Gambar 2. Tampilan halaman blog. Atas: sebelum refaktor, bawah: setelah refaktor dan redesign."}
/>

Awalnya, rencana gua di web ini hanya buat post blog aja. Tapi makin ke sini 
gua malah berekspektasi buat nambahin section portofolio di sini. Semua gara-
gara tailwind sama kerjaan! No debat! Gua pindah alur jadi frontend saat ini, 
padahal sertifikasi banyakan dari backend. Heran gua, ngelamar fullstack 
dapetnya bagian frontend mulu.

Maintenance web ini mungkin bakal cukup teratur aja kali, ya. Ekspektasi gua 
kali ini, web ini bakal gua gunain buat show-off beberapa project yang udah 
pernah gua kerjain. Baik itu project dari platform web maupun (rencananya) 
mobile juga. Sayang banget akun GPlay Console gua anggurin, ada kali setahun 
lebih. Mostly, project yang bakal gua show-off di web ini ya project freelance 
sama built for fun doang, itupun tampilan atau mock-up aja (dan kalau boleh). 
Ga mau gua berurusan sama hak cipta.

Selain itu, gua lagi bikin skripsi sih ini. Mungkin bakal banyak post setelah 
ini. Gua ga terlalu peduli bakal ada yang baca apa ngga, yang penting gua ga 
perlu cari berulang-ulang dengan topik yang sama. Gua akuin, skripsi gua susah 
bat, referensi-nya susah bener carinya. Kalau ada pun, usianya udah 5 tahun ke 
atas atau malah sangat baru. Gua ngincer yang baru juga, tapi yang pasti harga 
_paper_ per bijiannya itu mahal. Ada yang nyampe USD 35, belum ketambahan VAT 
tuh. Dilema anak skripsi ada-ada aja dah. 

Intinya gua seneng lah ya, bisa nerusin project kecil ini. Gua jadi ada tempat 
buat nge-post beberapa bahan skripsi sebelum gua masukin ke buku utama. Gua 
juga ingin gua bakal bisa teratur ngerawat project ini biar bisa gua pake 
sebagai portofolio gua ke depannya. 


Refactor, Commit, dan Skripsi


Blog yang sederhana ini, digagas dan dibuat dalam waktu sehari dua malam sejak
tanggal 17 April kemarin. Sampai saat ini masih belum matang apa saja yang akan
ditulis di dalam blog ini. Rencananya, blog ini akan kutuliskan hal-hal teknis
dan beberapa curahan pikiran dan ide, agar sedikit terdokumentasi.

## Lorem Ipsum Dolor Sit Amet

Mungkin pos seperti ini sudah templat dan mungkin ini akan menjadi templat
penulisan bagiku di blog ini. Kusebut templat karena tulisan ini benar-benar
terinspirasi dari web [enji.dev](https://enji.dev) yang dimiliki oleh
[Mas Enji Kusnadi](https://github.com/enjidev) yang membahas retrospektifnya
di tahun 2022 dan menyatakan rencananya di tahun 2023. Bahkan, blog ini saja
dibuat dengan mencontek beberapa bagian darinya. Walaupun, desain dari blog ini
masih terkesan "asal jadi".

<MDXImage
  src={"/post-images/20230418-retrospective/blog-page.png"}
  alt={"Tampilan halaman blog per tanggal 18 April 2023"}
/>

<MDXImage
  src={"/post-images/20230418-retrospective/profile-page.png"}
  alt={"Tampilan halaman profil per tanggal 18 April 2023"}
/>

Desain sederhana dari blog ini masih bersandar pada warna _default_ dari NextJS
dan dipadukan dengan layout dari situs [aboutme.style](https://aboutme.style),
penyedia layanan profil daring dan web blog [lambdar.me](https://lambdar.me)
yang dimiliki dan dikelola secara pribadi oleh
[Naoto Yokoyama-san](https://github.com/builtinnya).

Rencanaku, laman blog ini akan selalu berubah desainnya secara bertahap, sambil
menambah entri di blog ini. Karena dalam waktu dekat ini, tulisan-tulisan ini
akan dibutuhkan olehku, utamanya saat menjalani skripsi dan pekerjaan yang
sekarang ini.

## Retrospective 2022

### Resignation

Batch Dua Kampus Merdeka telah dibuka pendaftarannya untuk mahasiswa semester
genap. Aku berpikir bahwa itu merupakan sebuah kesempatan bagiku. Namun sayang,
program tersebut memerlukan dedikasi waktu _full-time_, dan memerlukan
pernyataan tidak sedang bekerja. Sehingga, dari tempat lama aku bekerja sebagai
full-time software engineer, aku memutuskan resign.

### Welcome, New Stack

Dengan ikutnya aku dalam program tersebut, bertambahlah stack bahasaku.
Awalnya, aku hanya masih fokus dengan bahasa skrip, seperti PHP atau sebangsa
NodeJS. Namun sekarang, dengan masuknya Golang dalam kurikulum, aku makin
condong dengan bahasa terkompilasi. Selain itu, pengenalanku terhadap desain
back-end dan database makin dalam.

### Project Freelance

Setelah resign, aku mencoba untuk menerima beberapa permintaan project kecil.
Project-project tersebut berbentuk project aplikasi web berbasis PHP dan
sebagian berbasis ReactJS.

### Here We Go, Jobseeker!

Setelah menyelesaikan program Kampus Merdeka, aku beralih fokus untuk mencari
kerja lagi sebagai full-stack engineer. Sekarang, aku memilih cabang yang lebih
luas, yakni dalam bidang multiplatform (mobile) developer dengan Flutter dan
React Native, selain masih fokus dengan web development.

### Kerja, Kerja, Kerja!

Setelah sekitar tiga bulan, aku mendapatkan pekerjaan sampai saat artikel ini
ditulis dan dipublikasikan, sebagai full-time web developer. Walaupun kerja
hybrid beda kota, tetapi okelah.

## Next in 2023

Mungkin tak terlalu banyak, mengingat artikel ini saja ditulis pada tahun 2023.
Rencananya, tahun ini:

- Kelulusan!
- Menyempurnakan website ini.

Aku juga, sekarang, mempertimbangkan untuk membuat beberapa project portofolio
dan menerima project-project _freelance_. Walaupun, targetku masih berburu
_fulltime remote work_, entah di tanah sendiri ataupun di tanah orang.


_this

hamdan.